Video Pembelajaran
Pengertian Video Pembelajaran
Mengutip Arsyad dalam buku karya Rusman, dkk (2011) yang berjudul Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme Guru, video
adalah serangkaian gambar bergerak disertai suara, yang membentuk
kesatuan lalu dirangkai menjadi alur dan punya pesan-pesan di dalamnya.
Untuk itu, sesuai dengan arti
videonya sendiri, video pembelajaran bisa berarti serangkaian bahan ajar
yang diberikan melalui tayangan gambar bergerak disertai suar, alur,
dan pesan-pesan.
Mungkin pada zaman dulu, membuat video pembelajaran masih terbilang cukup sulit karena membutuhkan alat-alat khusus seperti handycam, kaset atau VCD, kemudian saat diputar pun harus menggunakan peralatan VTR atau VCD player.
Beruntungnya, zaman sekarang sudah tidak sesulit itu. Bila tidak punya kamera digital, cukup gunakan media seperti smartphone, rekam, dan unggah ke portal belajar online atau Youtube. Sangat mudah dan simple, bukan?
Sekilas Tutorial Membuat Video Pembelajaran
Bagi Bapak/Ibu Guru yang belum pernah
membuat video pembelajaran, berikut ini Quipper Blog berikan sekilas
tutorial membuatnya dan cara mengunggahnya ke Youtube.
1. Tulis Skenario
Sama seperti membuat film, membuat video pembelajaran juga membutuhkan skenario, lho. Skenario
ini berfungsi sebagai pemandu ke mana arah pembicaraan Bapak/Ibu Guru
ketika direkam nanti. Tulis ringkasan materi bahan ajar yang nantinya
bisa dibacakan di depan kamera.
2. Proses Rekaman
Nah, bagi Bapak/Ibu Guru yang punya kamera digital atau DSLR, boleh menggunakan kamera ini. Sediakan tripod dan lighting untuk mendukung proses rekaman agar lebih bagus dan stabil. Apabila tidak punya, sebenarnya bisa menggunakan kamera smartphone. Terlebih di masa kini, kamera smartphone pun sudah banyak sekali yang bagus dan jernih.
Jika tidak yakin suara akan terekam dengan baik dan jelas, Bapak/Ibu Guru bisa menyediakan alat voice recorder atau menggunakan smartphone, lalu letakkan di saku baju atau yang dekat dengan mulut.
3. Cari Ilustrasi
Ketika sudah merekam seluruh materi,
langkah selanjutnya ialah memastikan video tersebut didukung oleh
ilustrasi yang tepat. Misalnya saja tabel, diagram, animasi, gambar,
atau data-data lain. Pastikan Bapak/Ibu Guru mencantumkan sumber saat
memasukkan ilustrasi ini ke dalam video, ya.
4. Proses Editing
Ketika rekaman video dan ilustrasi sudah terkumpul, saatnya meng-edit video pembelajaran, nih. Ada banyak software yang bisa digunakan, misalnya saja Movie Maker dari Windows, Adobe Premiere, Corel Video Studio, dan lain-lain.
Dalam proses ini, Bapak/Ibu Guru dituntut untuk bisa berkreasi dan berpikir out of the box agar video pembelajaran bisa tetap seru, menyenangkan, dan tidak membuat jenuh siswa.
Jika video dan ilustrasi sudah tergabung, silakan render video dalam format mp4 atau lainnya yang sesuai dengan ketentuan.
5. Proses Unggah/Upload
Bila videonya sudah jadi, langkah
terakhir yang harus Bapak/Ibu Guru lakukan ialah mengunggahnya ke portal
belajar atau situs web seperti Youtube. Daftarkan
diri terlebih dulu di portal belajar atau situs web terkait, lalu pilih
unggah video. Bila proses mengunggah sudah berhasil, maka Bapak/Ibu
Guru bisa membagikan URL video pembelajaran tersebut pada para siswa.
Ciri-ciri Video Pembelajaran yang Baik
Menurut Bretz yang dikutip oleh Sadiman (2006 : 2) mengidentifikasi ciri utama dari media pembelajaran menjadi tiga unsur pokok :
a)Suara (sound), dibedakan pula menjadi media siar(telecommunication) dan media rekam (recording).
b) Visual, dibedakan menjadi tiga yaitu gambar, garis, dan symbol yang merupakan satu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap oleh indra penglihatan.
c) Gerak
Menurut Gerlach dan El yang dikutip oleh Arsyad (2004:12). ciri media pembelajaran yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
a) Fiksatif (fixative property), media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa/objek.
b) Manipulatif (manipulative property), kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
c) Distributif (distributive property), memungkinkan berbagai objek ditrasnportasikan melalui suatu tampilan yang terintegritas dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.