A. HUKUM PERKEMBANGAN
Carol Gestwicki (1995)
mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan.
1. Hukum Konvergensi
Perkembangan
merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor
lingkungan (belajar). Kematangan merupakan prasyarat munculnya kesiapan untuk
belajar. Lingkungan menentukan arah perkembangan.
2. Hukum Tempo Perkembangan
Perkembangan
pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya. Suatu
perkembangan tidak akan mungkin terjadi berkesinambungan dengan baik bila anak
didorong untuk melampaui atau secara tergesa-gesa menjalani tahap-tahap awal.
Anak harus diberi waktu sesuai dengan yang mereka butuhkan sebelum berlanjut
pada tahap berikutnya.
3. Hukum Masa Peka
Dalam
perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal. Waktu-waktu yang menunjukkan
kesiapan harus dikenal melalui pengamatan yang cermat. Proses belajar akan
terjadi dengan sangat mudah pada saat yang optimal. Setiap pembelajaran tidak
akan menjadikan proses belajar dengan mudah sebelum mencapai kesiapan.
4. Hukum Rekapitulasi
Stanley Hall (1846-1924) berusaha
untuk memberikan kontribusi teoretis terhadap psikologi. Dengan dipengaruhi
oleh tulisan dan teori Darwin, Stanley Hall mengemukakan bahwa perilaku dan
perkembangan anak merupakan rekapitulasi dari evolusi spesies (manusia). Dengan
pandangan ini Hall menamai studi perkembangan anak psikologi genetis. Hall juga
berpendapat bahwa pendidikan dan pembimbingan anak seyogianya
memupuk kecenderungan alami anak yang merefleksikan bentuk-bentuk perilaku dan
perkembangan spesies (manusia) yang terdahulu. Hall terutama menekankan masa
adolesen, yang menurut pendapatnya menandai berakhirnya rekapitulasi dan
merupakan kesempatan pertama bagi anak untuk mengembangkan bakat-bakat dan
kemampuan individualnya (Hall, 1904).
Dengan
perkembangan dan kemajuan penelitian biologis jelaslah bahwa tidak ada proses
rekapitulasi sederhana pada perkembangan manusia. Selanjutnya, banyak ahli-ahli
psikologi Amerika yang lebih tertarik kepada pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan. Artinya, bahwa anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan
melalui pengalaman dan perilakunya dapat dijelaskan dengan baik dengan proses
belajar yang dialaminya. Masa berikutnya, psikologi genetis lebih dikenal
dengan psikologi perkembangan yang berorientasi pada penelitian lingkungan
dengan menggunakan metode eksperimen. Hal itu mengubah arah studi tentang anak (Carins,
1983).
5. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling
berhubungan, dengan semua aspek-aspek (fisik, kognitif, emosional, sosial) yang
saling mempengaruhi. Suatu program untuk memupuk perkembangan akan mendukung
domain-domain yang lain dengan derajat kepentingan yang sama. Semua pengalaman
belajar dikenal sebagai peluang-peluang yang terintegrasi untuk pertumbuhan,
dan bukan merupakan keterampilan yang terpisah-pisah.
6. Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing. Suatu
hal yang tidak mungkin dan berbahaya bila kita membandingkan individu-individu
ditinjau dari umurnya. Setiap anak mempunyai kebutuhan dan karakteristik yang
unik pada tahap tertentu. Hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan dan
pilihan-pilihan. (hukum irama perkembangan)
Perkembangan
berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang umum kepada
yang khusus. Dengan memperhatikan prinsip ini tidak mungkin anak melampaui
tahap tertentu atau diburu-buru pada perilaku tertentu bila mereka belum siap.
7. Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan. Pemaham-an
tentang perilaku yang seharusnya terjadi berikutnya, akan membantu para
praktisi untuk mengenal perkembangan yang khusus dan menantang fase berikutnya
yang semestinya (continuity).
Penelitian Sutterly dan Donnely
mengenai proses pertumbuhan menghasilkan sepuluh prinsip dasar pertumbuhan.
Beberapa prinsip di antaranya ada yang menunjukkan kesamaan dengan yang di
atas. (hukum rekapitulasi)
1. Pertumbuhan adalah Kompleks dan Semua Aspek-aspeknya Berhubungan Sangat
Erat
Perubahan
semua dimensi pertumbuhan
memilliki hubungan yang
dinamis. Untuk dapat mengonseptualisasikan
perkembangan manusia secara seksama, kita harus menyadari lingkup yang luas
dari berbagai proses dan transformasi yang dapat terjadi secara simultan pada
seorang individu. Sebagai contoh kompleksnya pertumbuhan ialah anak yang gagal
untuk tumbuh karena kurangnya curahan kasih sayang dari ibunya. Hal ini
menjelaskan bahwa faktor emosional merupakan bagian yang integral dari proses
pertumbuhan.
2. Pertumbuhan Mencakup Hal-hal Kuantitatif dan Kualitatif
a. Perubahan-perubahan terjadi secara berangsur dan ada yang melalui
penggantian sehingga memungkinkan tubuh kita untuk tetap bertahan. Pertumbuhan
yang terjadi secara berangsur-angsur mengimbangi bagian-bagian yang hilang agar
dapat tetap berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya, anak tumbuh secara
berangsur baik tinggi maupun berat badannya, ia bertahan tumbuh walaupun ada
bagian-bagian yang terbuang dan hilang dalam bentuk urine, kotoran, keringat
pada kulit, oksidasi pada paru-paru, dan penggantian sel-sel yang rusak.
Kejadian-kejadian itu menggambarkan fakta bahwa organisme adalah suatu
konfigurasi yang harus terus-menerus berubah agar dapat terus bertahan.
Pengetahuan tersebut merupakan landasan untuk memahami pertumbuhan yang normal
dan tidak normal, termasuk kanker, mekanisme yang belum sepenuhnya dipahami
melalui penelitian mutakhir sekalipun.
b. Pertumbuhan terus terjadi melalui perkembangan dan integrasi sel dan
jaringan yang berbeda, dengan kapasitas fungsional khusus untuk aktivitas
internal dan tidak nampak.
c. Kematangan adalah proses pertumbuhan yang mengubah organisme dalam arti
mengganti dan menolak apa yang telah dipelajari dan diperoleh sebelumnya untuk
dapat menggantikannya atau menyesuaikannya
dengan fungsi atau proses yang baru yang lebih sesuai dengan ukuran, bentuk,
dan fungsi yang sedang tumbuh dan kapasitas-kapasitas lainnya yang sedang berkembang.
Istilah pertumbuhan dimaksudkan bukan hanya menunjukkan berangsurnya
pertumbuhan tinggi dan besarnya fisik. Pertumbuhan ini mencakup juga
diferensiasi struktur dan perubahan bentuk dan fungsi secara berkesinambungan.
Hal ini akan jelas dengan adanya urutan dalam proses pertumbuhan.
3. Pertumbuhan adalah Proses yang Berkesinambungan dan Terjadi Secara
Teratur
Semua
dimensi pertumbuhan terjadi
secara teratur dan
dalam urutan
yang dapat diramalkan. Walaupun prosesnya terjadi
secara reguler dan teratur hasilnya tidak seragam. Fase-fase perkembangan
manusia terjadi penggandaan sel-sel (yang disebut incremental growth) dan berlanjut dengan adanya
perbedaan-perbedaan. Kekhususan menjadi sangat perlu demi ketahanan sel-sel
yang tumbuh secara cepat. Pertumbuhan berlanjut dalam dan melalui sel-sel yang
berbeda-beda serta membangkitkan jaringan dari sistem organ.
Karena pertumbuhan merupakan
proses yang berkesinambungan dan teratur, kita dapat mengenal pola pertumbuhan
bagi kebanyakan anak. Setiap anak (kecuali yang mengalami kelainan) bergerak
melalui tahap-tahap yang sama dengan karakteristik yang manusiawi. Tahap-tahap
ini dihubungkan dengan aspek-aspek pertumbuhan seperti pengukuran fisik,
perkembangan organ-organ, dan kematangan fungsi perilaku. Keteraturan pola
perkembangan dari konsepnya jelas. Kematangan struktur dan badan dari berbagai
urutan akan berfungsi dengan karakteristik tertentu yang memungkinkan seseorang
berinteraksi dengan lingkungannya. Karena itu pola perilaku yang dihasilkan akan
muncul dalam urutan yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa dan
perilaku sosial. Urutan normatif perkembangan motorik berlangsung sesuai dengan
struktur perkembangan fisik melalui rangkaian perubahan-perubahan yang terjadi
pada kematangan otot-otot, saraf, dan organ-organ. Dengan perkembangan yang
simultan (serempak) pada postur dan gerakan anak yang pada awalnya belum dapat
mengendalikan mata, tangan, dan jari-jarinya. Whipple (1966) mengatakan bahwa
perkembangan pada mata-tangan-mulut merupakan koordinasi dalam melihat, meraba,
menjangkau, dan menjajaki objek-objek. Pandangan yang hampa dan belum terarah
pada bayi yang baru lahir, menunjukkan bahwa otot-otot mata tidak terkoordinasi pada waktu
lahir. Koordinasi ini bertambah baik, dan pada usia tertentu bayi sudah dapat
melihat objek-objek yang dekat. Usia tiga bulan dia melihat dan mengikuti
objek-objek bergerak pada 180 derajat dan keadaan-keadaan sekelilingnya. Usia
empat bulan pandangannya sudah jelas dan mulai melihat berbagai objek yang
berbeda, terutama yang besar dan warna yang mencolok. Badannya mulai bereaksi
dan tangannya secara "global" menuju objek, walaupun belum tentu
berhasil menggapainya. Pada usia lima bulan bayi mulai mencoba memfungsikan tangannya
dengan batas gerak sampai sikut dan mulai "membawa" objek ke
mulutnya. Sungguh menarik untuk diperhatikan perilakunya yang selalu
memperhatikan tangannya sendiri. Tangan yang satu memegang tangan yang lain,
seolah-olah sebagai objek yang asing. Pada usia tujuh bulan kedua tangannya
sudah lebih difungsikan, dengan berlatih memegang dan melepaskan pegangan.
Urutan-urutan normatif seperti
itu terjadi pula pada perkembangan-perkembangan kognitif, sosial, dan psiko
sosial. Karena perkembangan itu berkesinambungan, dari tahap yang satu akan
beralih dengan berpengaruh pada tahap berikutnya.
4. Pada Pertumbuhan dan Perkembangan Terdapat Keteraturan Arah Pada awal pertumbuhan bayi pada manusia, seperti
juga spesies
binatang, tumbuhlah bagian kepala
yang kompleks dan besar sedangkan pada masa pertumbuhan bayi yang pesat
terdapat pada bagian badan. Pada masa kanak-kanak pertumbuhan yang pesat
terdapat pada bagian kaki.
Penguasaan bayi mengenal mata dan
kepalanya diperoleh pada tiga bulan pertama sejak kelahirannya, tiga bulan
kedua penguasaan pada bagian atas dan tangan, tiga bulan ketiga pada
bagian-bagian bawah. Gerakan-gerakan kaki pada tiga bulan keempat. Pada
urutannya itu dapat dilihat gerakan motorik dari kepala sampai ke kaki.
Perkembangan lain terjadi pada
simetri kiri dan kanan yang disebut perkembangan bilateral. Tanner (1965)
menyatakan bahwa manusia terdapat asimetri dalam simetri. Maksudnya, secara
eksternal bagian kiri (badan) manusia hampir menjadi cerminan bagian kanan;
bagaimanapun secara internal organ-organ tubuh seperti jantung, usus, dan hati
adalah asimetri. Sepintas lalu otak seolah-olah simetri. Sisi kiri otak
mempunyai tanggung jawab langsung untuk sisi kanan badan dan sebaliknya. Hasil
dari kajian yang dilakukan diketahui bahwa daerah bicara pada otak sebelah kiri
lebih besar dari yang kanan. Orang yang dominan tangan kanannya (tidak kidal) mungkin menjadi norma pada manusia, karena daerah
bicara berada pada sisi kiri otak. Fakta menunjukkan bahwa kedua sisi otak
tidak simetri, baik ukuran maupun fungsinya. Penelitian yang berkelanjutan
mungkin menemukan bahwa apa yang nampaknya simetri pada perkembangan fisik
tidak perlu simetris pada fungsinya.
5. Tempo Pertumbuhan Tidak Sama
Dari uraian terdahulu diketahui bahwa terdapat
urutan yang tertentu dan
teratur pada proses pertumbuhan. Pada setiap anak
terdapat variasi umur dalam mencapai jenjang-jenjang pertumbuhan karena
kecepatan menjalani kehidupan antara seorang dan lainnya berbeda, walaupun
setiap orang melalui jalan yang sama. Anak yang telah berkembang secara
berkelanjutan sejak masa konsepsi, mengalami interupsi pada masa kelahiran dan
kehilangan berat badan, secara berangsur bertambah ukuran/besar dan beratnya.
Pemberian makan yang tidak memadai dan tidak semestinya akan memperlambat
pertumbuhan serta mungkin akan mengalami kesulitan asimilasi dan mencerna bahan
makanan. Pertambahan berat badan yang terjadi secara teratur merupakan salah
satu indikasi terjadinya perkembangan yang normal tetapi itu bukan satu-satunya
ciri. Kita tidak dapat menentukan tempo pertumbuhan anak hanya dengan melihat
berat dan besarnya badan. Ukuran dan kriteria yang baik tentang pertumbuhan
adalah sistem rangka tubuh. Rangka tubuh tumbuh mengikuti rencana perkembangan
secara genetik yang terkontrol dan digunakan sebagai indeks kecepatan
pertumbuhan organisme. Dengan menggunakan X-ray, osifikasi pada 29 tulang
pergelangan dan tangan diketahui variasi yang terdapat pada anak-anak yang sama
usianya. Urutan osifikasi ini teratur dan terjadi melalui tahap-tahap yang
dapat diramalkan bila anak berada dalam keadaan sehat. Menentukan umur rangka
dan umur tulang merupakan hal yang sangat berguna untuk mengukur kecepatan
pertumbuhan dan kematangan fisiologis.
Dalam
menggunakan setiap ukuran tentang pertumbuhan akan terdapat variasi pada
anak-anak yang seusia. Setiap anak secara individual mempunyai pola pertumbuhan
sendiri-sendiri. Meskipun pertumbuhan sama dengan anak lain waktu terjadinya
pertumbuhan akan sangat individual. Adalah lebih penting untuk diketahui bahwa
anak mempunyai hubungan yang konsisten dalam tinggi dan beratnya dengan anak
lain daripada hanya mengetahui bahwa dia itu tinggi atau pendek.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
berbagai bagian tubuh
tumbuh
pada waktu dan kecepatan yang
berbeda serta mencapai titik maksimal pertumbuhan yang berbeda dari seluruh
siklus kehidupan.
Dibandingkan dengan ukuran bagian
badan lainnya, kepala bayi yang baru lahir lebih besar. Hal ini menunjukkan
bahwa pertumbuhan kepala lebih pesat pada masa sebelum lahir (pranatal). Selama
tahun pertama pada saat pertumbuhan tulang belakang mendominasi, anak menjadi
nampak bulat dan gemuk. Pada saat anak mulai belajar berjalan kepala dan
badannya masih berat dan menyebabkan anak kelihatan pendek. Setelah tahun
pertama kakinya tumbuh lebih cepat dari pada bagian tubuh yang lain, sebagian
lemak menghilang. Penampilan anak prasekolah nampak kecil.
Makin lambat masa puber, makin
lama pula waktunya untuk mencapai pertumbuhan kaki yang pesat karena anak itu
yang cepat matang lebih pendek kakinya daripada yang lambat matang. Anak
laki-laki, yang matang lebih lambat dari anak perempuan, mempunyai dua sampai
dua setengah tahun lebih lama sampai mencapai kepesatan pertumbuhan kaki.
Adalah hal yang tidak baik dan
tidak menguntungkan baik bagi laki-laki maupun anak perempuan untuk memupuk
persaingan antara kedua jenis kelamin di sekolah karena anak perempuan
berkembang dua tahun lebih awal. Pada waktunya, anak laki-laki akan menyusul
ketinggalannya dan menjadi kuat.
Otot-otot tidak menjadi hilang
kekuatannya dengan bertambahnya umur, tapi akan berkurang bila tidak digunakan.
Kekuatan maksimum akan tercapai pada masa dewasa awal dan hanya akan dapat
dipertahankan dengan menggunakan atau memanfaatkannya. Beberapa ahli
berpendapat bahwa untuk menghitung proses penuaan yang normal diperlukan
studi-studi deskriptif yang lengkap. Suatu kajian tentang mekanisme penuaan
dapat dimulai. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir
mulai menantang konsep-konsep penuaan. Trend terakhir dari penelitian mengenai
aspek-aspek fisiologis penuaan menunjukkan perubahan metode dan desain dari
pada yang digunakan terdahulu. Hal ini dapat mengubah dasar bimbingan dan
perawatan.
Penelitian yang dilakukan Shock menunjukkan bahwa penelitian
terdahulu tentang perbedaan usia biasanya dilaksanakan terhadap subjek yang
berusia tua di lembaga tempat mereka dirawat, kemudian dibandingkan dengan
temuan-temuan dari kelompok-kelompok siswa pendidikan kesehatan, perbedaannya didasarkan
atas usia. Penelitian saat ini mempertanyakan seberapa besar
perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai variabel seperti prestasi
belajar, pengalaman hidup, tingkat pendapatan, dan penyakit yang diderita.
7. Kecepatan dan Pola Pertumbuhan Dapat Dimodifikasi oleh Faktor-Faktor
Intrinsik dan Ekstrinsik
Faktor
yang paling jelas
mempengaruhi pertumbuhan adalah
nutrisi.
Selain mempengaruhi kecepatan pertumbuhan, nutrisi
ini mempengaruhi pencapaian kedewasaan. Anak yang makannya tidak bergizi dapat
dirangsang untuk mempercepat pertumbuhannya dengan memperbaiki gizinya. Dalam
keadaan kelaparan, pertumbuhan dapat terhambat dan masa puber akan tertunda,
tetapi bila kelaparan itu berakhir dengan memakan makanan yang semestinya,
pertumbuhan akan berlangsung semestinya pula. Dapat tidaknya seseorang mencapai
kurva pertumbuhan normal bergantung pada jangka waktu dan keparahan malnutrisi
yang dialaminya. Pertumbuhan dipengaruhi pula oleh kesehatan fisik dan
lingkungan.
Pertumbuhan, kesehatan, dan
kemampuan mental dapat pula dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh nutrisi awal. Di
daerah-daerah terbelakang dan serba kekurangan pertumbuhan bukan hanya lambat
pada masa anak dan remaja tetapi angka kematian anak dapat tinggi pula. Dari
hasil penelitian dapat dibuktikan pula bahwa faktor emosional mempengaruhi
pertumbuhan. Bayi dan anak kecil yang kurang mendapat kasih sayang ibunya akan
sulit merespon atau bertambah berat badannya.
Bertambah tingginya anak terutama
disebabkan oleh kematangan yang lebih awal. Dua orang anak laki-laki dan
perempuan berusia 5 tahun pada tahun 1965, dengan kondisi ekonomi yang sedang,
lebih tinggi 5 cm dibandingkan anak lain pada usia yang sama setengah abad
sebelumnya; anak berusia 9 tahun rata-rata lebih tinggi 9 cm dan yang berusia
11 tahun hampir
12
cm lebih tinggi. Angka-angka tersebut diperoleh dari pengukuran di
Amerika dan Eropa (disajikan dari Early
Maturation in Man, Tanner, James, 1968).
Setelah masa bayi dan
kanak-kanak, otak tidak akan mendapat kesempatan lain, karena otak tidak dapat
mengejar ketinggalan seperti halnya tulang yang dengan bertambahnya waktu
memungkinkan seseorang mencapai tinggi badan yang seharusnya. Satu-satunya
faktor yang paling krusial dalam pertumbuhan otak adalah nutrisi. Dr. Winick
telah mendemonstrasikan bahwa pemecahan sel akan berhenti pada waktu yang sama
baik pada anak yang nutrisinya baik maupun tidak baik nutrisinya. Malnutrisi
berpengaruh langsung terhadap cara pertumbuhan otak. Bila anak yang baru lahir
menderita kekurangan makanan (ASI atau penggantinya) secara serius pada enam
bulan pertama, pemecahan sel akan lebih terlambat 20 persen dari pada yang semestinya. Bayi yang secara serius mengalami
kekurangan nutrisi akan memiliki 20 persen lebih sedikit (kekurangan) sel-sel
otaknya dibandingkan dengan yang normal. Bila bayi tidak mendapatkan nutrisi
selayaknya saat dalam rahim dan setelah lahir maka dia mungkin hanya memiliki
60 persen dari pada yang seharusnya. Hal ini akan mempunyai implikasi tragis
terhadap kecerdasan kelompok-kelompok sosio ekonomik dan etnik yang tidak
beruntung.
Pada
siklus kehidupan yang
dilalui seorang individu
mungkin
menghadapi masa-masa sulit. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa berbagai gangguan yang terjadi pada suatu tahap perkembangan
anak menghasilkan akibat yang sama, tetapi gangguan yang terjadi pada tahap
perkembangan yang berbeda akan menyebabkan akibat yang sangat berbeda. Misalnya
virus rubella atau virus lainnya yang
mematikan bila menyerang wanita hamil pada
trimester pertama bisa berakibat fatal. Virus yang sama bila menyerang
wanita hamil pada bulan kedelapan mungkin tidak berakibat apa-apa atau hanya
sedikit saja akibatnya. Pertumbuhan akan lambat bila lingkungan tidak memadai.
Pada fase-fase awal perkembangan semua sel ada kesamaan bahwa gangguan akan
berakibat serius, bisa mematikan. Bila gangguannya tidak parah, perkembangan
bisa berlanjut tetapi lambat. Dr. Winick secara lebih khusus menekankan bahwa
45 bulan pertama merupakan masa pertumbuhan yang paling kritis, karena
pertumbuhan otak, yang berkembang paling pesat selama dalam rahim, akan berlanjut
setelah lahir dengan masa transisi pada saat sel membelah dan sel yang telah
ada mulai tumbuh membesar.
Menurut Wyden pada saat-saat
akhir tahun pertama sel-sel otak akan berhenti membelah. Semua pertumbuhan yang
terjadi berupa pengembangan sel dalam ukuran (membesar) bukan dalam jumlah.
9. Pada suatu Organisme Ada Kecenderungan untuk Mencapai
Potensi
Perkembangan yang Optimal
Suatu organisme akan mencari dan
berusaha untuk mencapai potensi optimal baik dalam struktur atau fungsinya.
Meskipun potensi pertumbuhan seseorang banyak dipengaruhi oleh genetik,
pertumbuhan anak yang nyata secara individual ditentukan oleh potensi genetika
maupun kondisi lingkungan. Asumsi bahwa terdapat pertumbuhan maksimum bagi tiap
individu, secara logika akan berakibat timbulnya asumsi kedua bahwa
penyimpangan dari pertumbuhan optimal itu akan terefleksi pada pengaruh yang
jelek terhadap lingkungan. Untuk menentukan pertumbuhan yang maksimum pada
individu sulit ditentukan. Bisa saja dipilih dari informasi data yang ada dan
mungkin berguna dalam membantu anak untuk mencapai tingkat perkembangan manusia
yang optimal. Perbaikan lingkungan tidak menjamin individu menambah potensi
genetiknya, walaupun hal itu mungkin saja memaksimalkan potensinya. Tugas utama
yang dihadapi manusia ialah mengetahui bahwa faktor-faktor nongenetik
disesuaikan sehingga setiap individu menyadari potensi dirinya sendiri
sepenuhnya.
10. Setiap Individu Tumbuh dengan Caranya Sendiri yang Unik
Kita
ketahui bahwa setiap
individu mengalami perkembangannya
sebagai suatu proses yang
teratur. Bagaimanapun setiap individu dalam menjalani hidupnya dilengkapi
dengan pembawaannya yang unik serta pengalaman yang bersifat pribadi yang
dilalui dengan kecepatan tersendiri. Keunikan ini sangat penting untuk
diperhatikan dan merupakan konsep yang perlu dipertimbangkan dalam pertumbuhan.
Ibu-ibu yang mempunyai anak lebih
dari satu akan dapat melihat kenyataan bahwa sejak minggu-minggu pertama
kehidupan, bayi sudah menunjukkan karakter yang unik. Karena itu orang yang
bertanggung jawab memelihara dan merawat bayi hendaknya memperhatikan
individualitas bayi dengan merespon dan menghargai perbedaan yang terdapat pada
individu-individu itu. Walaupun bayi-bayi itu nampaknya sama, namun sebenarnya
terdapat perbedaan. Di samping perbedaan warna mata dan rambut, terdapat pula
perbedaan telapak kaki, sidik jari, dan suara yang sangat individual. Bentuk,
jarak, dan waktu tumbuhnya gigi menunjukkan pola yang individual pula.
Pola-pola ini dapat menetap dan dapat pula berubah pada
perkembangan-perkembangan bayi selanjutnya. Perilaku bayi dalam merespon
lingkungan, kepada ibunya, dan menghadapi situasi makan yang dihadapinya sangat
unik. Tidurnya pun, yang merupakan bagian terpenting bagi pertumbuhan fisiknya
dan kognitif pada tahun-tahun pertama, sangat individual sifatnya, baik
mengenal lamanya waktu tidur atau sering tidaknya tidur.
Para ahli berpendapat bahwa
kepribadian dibentuk oleh pola hubungan yang menetap antara temperamen dan
lingkungan. Bila hubungan antara keduanya harmonis maka dapatlah diharapkan
terjadinya perkembangan yang sehat hubungan yang sebaiknya akan menimbulkan
masalah. Karena itu orang yang bekerja yang berkaitan dengan kepentingan anak
hendaknya memahami karakteristik anak dan tuntutan lingkungan, serta mengetahui
cara menjalin hubungan antara keduanya sehingga anak dapat berkembang sesuai
dengan yang diharapkan baik oleh anak itu sendiri maupun oleh lingkungannya.
Proses-proses
dalam pertumbuhan terjadi secara serentak. Anak tumbuh dan berkembang dari
keadaan yang sepenuhnya bergantung pada ibunya menjadi orang yang mampu mandiri. Anak diharapkan untuk
belajar memenuhi berbagai tuntutan, mampu melihat dan memanfaatkan berbagai
peluang dalam kehidupan.