Senin, 01 Juni 2020

Materi 5 Konsep Dasar IPS Kemajemukan Agama, Ras dan Etnik

Materi 5 Konsep Dasar IPS 
Kemajemukan Agama, Ras dan Etnik
 


       2.1.  Pengertian Kemajemukan Agama, Ras dan Etnik
Selain makhluk individu, manusia juga makhluk sosial yang membentuk kelompok persekutuan hidup. Tiap kelompok persekutuan hidup manusia juga beragam. Masyarakat sebagai persekutuan hidup itu berbeda dan beragam karena ada perbedaan, misalnya dalam ras, suku, agama, budaya, ekonomi, status sosial, jenis kelamin, daerah tempat tinggal, dan lain-lain. Hal yang demikian kita katakan sebagai unsur-unsur yang membentuk kemajemukan dalam masyarakat.
Kemajemukan asal katanya adalah majemuk, yang berarti terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan, sedangkan kemajemukan berarti keanekaragaman, heterogenitas, pluralitas dan  kehomogenan; homogenitas.
Dengan demikian, kemajemukan agama, ras dan etnik dapat di artikan sebagai keanekaragaman agama, ras dan etnik.
        2.2.  Kemajemukan Agama
          2.2.1.   Makna Kemajemukan Agama
Kemajemukan agama (baca: pluralisme agama) merupakan salah satu isu sentral di tengah diskursus pemikiran Islam (Islamic thought). Isu ini semakin dirasakan mendesak setelah umat beragama mendapati bahwa dunia telah berubah menjadi sebuah desa global (global village). Kesan setiap penganut agama terisolasi dari penganut agama lain tergeser menjadi anggota masyarakat majemuk yang berdampingan dan saling berinteraksi. Karena itu, kehadiran umat lain (al-akhar) harus dianggap sebuah potensi ketimbang ancaman yang dapat merusak masyarakat.
Belajar dari perputaran roda sejarah masa lalu dimana umat beragama saling membunuh dan saling curiga, kini umat beragama diarahkan bagaimana ia memandang positif eksistensi umat beragama lain dan mengikis benih-benih kecurigaan itu. Pertumpahan darah atas nama Tuhan yang pernah terjadi dialihkan kepada persaudaraan kemanusiaan dalam kasih sayang-Nya. Kemajemukan agama tidak hanya sebatas pengakuan akan adanya kehadiran umat beragama lain, tapi juga kesediaan untuk menjalin kerjasama sosial demi tertatanya sebuah masyarakat yang harmonis dan religius.
Kemajemukan agama adalah hal yang tak bisa dihindari terutama di Indonesia dan untuk menjaga hubungan yang harmonis, setiap orang harus saling menghormati. Signifikansi kemajemukan agama ini seringkali mendapati batu sandungan dari pihak-pihak tertentu yang secara keliru memahaminya. Tidak sedikit pihak yang menyatakan bahwa kemajemukan agama berarti menyamakan semua agama, atau menyatukan semua agama dalam sebuah ikatan keyakinan baru (sinkretisme agama). Padahal sesungguhnya tidaklah demikian, kemajemukan memiliki makna yang amat luas termasuk di dalamnya kerjasama umat beragama dan saling belajar akan kelebihan masing-masing.
           2.2.2.      Pentingnya Kemajemukan Agama
Sedikitnya terdapat tiga karakteristik seseorang dalam menganut sebuah agama; pertama, eksklusif. Sikap ini menyatakan bahwa agamanya sajalah yang merupakan sumber kebenaran. Tidak demikian halnya dengan agama-agama lain; kedua, inklusif. Sikap ini menyatakan bahwa kebenaran tertinggi ada di dalam agamanya. Namun demikian di dalam agama-agama lain juga terdapat kebenaran; ketiga, pluralis/ paralel. Sikap ini menyatakan bahwa dalam setiap agama terdapat kebenaran yang juga diajarkan oleh agama yang dianutnya.
Kecuali sikap kedua dan ketiga,sikap pertama menunjukkan ketidaksiapan seseorang melihat realita yang sesungguhnya. Selain menyatakan bahwa agamanya sajalah yang merupakan sumber kebenaran tunggal, ia juga menafikan munculnya kebenaran dari sumber-sumber lain. Sikap demikian tidak saja berbahaya, tapi juga melahirkan kesan seolah-olah dunia hanya terdiri dari satu warna.
Ekspresi keberagamaan yang lebih lunak ditunjukkan pada sikap yang kedua dan ketiga. Kesan yang ditawarkan kedua sikap ini menunjukkan bahwa pluralitas keyakinan adalah sebuah kenyataan sosiologis yang tak mungkin dihindari. Karena itu, tujuan utama seorang penganut agama bukan untuk melakukan uniformisasi atas kenyataan yang terbentang di depan mata, melainkan apa nilai tambah yang dapat digali dari keragaman keyakinan dan tradisi keagamaan itu. Darah hitam sejarah sebagai konsekuensi dari uniformisasi adalah cermin kelabu bagi kita agar tidak terjadi kembali. Tidak sedikit umat beragama saling membunuh satu sama lainnya karena semua merasa sebagai satu-satunya pemilik sah kebenaran Tuhan dan berkewajiban menyelamatkan seluruh manusia. Sikap inklusif maupun tadi bukan untuk memperlemah keimanan yang kita miliki, sebaliknya ia akan menjadi salah satu elemen penguat keimanan kita. Bukti kuatnya keimanan seseorang tidak ditunjukkan dengan klaim kebenaran (truth claim) yang dimilikinya dan tuduhan kesesatan atas keyakinan orang lain, melainkan sejauh mana kehadirannya dapat mengatasi nestapa semua mahluk Tuhan, baik mahluk bernyawa ataupun benda mati.
Kemajemukan agama tidak hendak menyatakan bahwa semua agama sama, untuk selanjutnya setiap orang dapat berpindah agama ketika bosan dengan agama terdahulu. Anggapan ini keliru, sebab kemajemukan agama tidak membenarkan adanya pencampuradukan agama atau mengizinkan pindah-pindah agama. Kemajemukan agama juga tidak hendak menegaskan bahwa semua penganut agama (apapun bentuknya) dapat dibenarkan. Untuk itu, kemajemukan agama dapat dipahami sebagai berikut: Pertama, bukan hanya pengakuan akan adanya umat lain (the other) tapi juga keterpanggilan jiwa untuk menjalin kerjasama antar sesama pemeluk agama, bahkan ateissekalipun. Kedua, bukan kosmopolitanisme dimana agama hidup secara berdampingan tapi tidak saling belajar apalagi bekerjasama. Ketiga,bukan relativisme yang mana semua agama dianggap benar karena penghargaan kepada penganutnya. Keempat, bukan sinkretisme dimana semua agama yang ada disatukan untuk kemudian melahirkan agama baru. Dengan substansi uraian tersebut, jelaslah bahwa kerjasama sosial antar penganut agama juga disebut pluralisme agama, istilah yang lebih populer untuk kemajemukan agama. Selain itu, batasan ini juga berfungsi untuk membantah berbagai pihak yang begitu emosional menolak istilah pluralisme agama sebelum mendudukkannya secara tepat.
Dengan demikian kemajemukan agama tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat majemuk, beraneka ragam dan terdiri dari berbagai suku dan agama. Hal itu justru hanya akan menggambarkan fragmentasi, bukan kemajemukan. Kemajemukan agama juga tidak boleh dipahami sekedar sebagai kebaikan negatif (negative good), hanya ditilik dari kegunaannya untuk menyingkirkan fanatisisme (to keep fanaticism at bay). Kemajemukan agama harus dipahami sebagai pertalian sejati kebhinnekaan dalam ikatan-ikatan keadaban (genuine engagement of diversities within the bonds of civility). Bahkan kemajemukan agama adalah suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia. Hal itu bahkan mendorong lahirnya sebuah kesadaran baru dalam beragama seperti; to be religious is to be interreligious (beragama berarti membangun hubungan dengan penganut agama lain).
Ada banyak cara untuk membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam rangka menyikapi kemajemukan agama terutama di Indonesia. Pertama-tama kita garus membangkitkan pengakuan dan kesadaran, kewajiban dan kebutuhan bersama serta cara-cara dan dasar-dasar untuk membangkitkan proses komitmen dan penyadaran.
            2.2.3.      Kemajemukan Agama dalam Perspektif Islam
Kesadaran teologis dan historis akan kemajemukan agama ini mendapat porsi yang besar dalam ajaran Islam. Islam menjelaskan bahwa manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal (QS. Al-Hujaraat/ 49: 13). Islam mengakui bahwa selain umat Islam juga ada umat beragama lain yang mesti dihargai (QS. Al-Maa’idah/ 5: 48). Islam juga meneguhkan bahwa keimanan merupakan pokok persoalan yang harus dijaga sampai kapanpun, tentu dengan catatan masing-masing pihak memberikan apresiasi (QS. Al-Kaafiruun/ 109: 1-5).
Keyakinan dalam beragama merupakan urusan masing-masing person dan tidak boleh dipaksakan (QS. Al-Baqarah/ 2: 256). Bahkan Mohamed Talbi dalam tulisannya, Religious Liberty (1998), menjelaskan bahwa diantara teks-teks wahyu lain hanya al-Qur’an yang menekankan secara tegas perihal kebebasan beragama ini. Selanjutnya al-Qur’an menyatakan bahwa seburuk apapun sembahan yang dimiliki non Muslim tidak boleh dicerca oleh kaum Muslimin (QS. Al-An’Aam/ 6: 108).Beberapa teks keagamaan itu mendasari seluruh hubungan antara kaum Muslimin dan non Muslim. Dengan demikian, kemajemukan adalah sesuatu yang menjadi ajaran penting dalam Islam.
Setiap penganut agama (khususnya Muslim) harus sadar bahwa ia hadir bersamaan dengan “orang lain”. Setiap orang bukan hanya memiliki satu identitas, melainkan multi identitas. Setiap identitas akan saling menyapa satu sama lainnya. Rasulullah juga mencanangkan semangat kemajemukan beragama ini. Ketika di Madinah misalnya, beliau mencetuskan Piagam Madinah (Miytsaq al-Madinah) yang memberikan jaminan kebebasan beragama baik Muslim, Yahudi maupun Musyrik Madinah. Hal serupa juga dilakukan Umar bin Khattab dengan membuat Piagam Aelia yang menjamin keamanan, penghargaan terhadap tempat ibadah dan kebebasan beribadah bagi kaum Nashrani. Disini terlihat jelas bahwa kemajemukan agama mengambil posisi penting dalam ajaran Islam.
         2.3.       Kemajemukan Ras
           2.3.1.      Pengertian Ras
Kata ras berasal dari bahasa prancis dan Italia, yaitu razza. Pertama kali istilah ini diperkenalkan Franqois Bernier, antropologi prancis untuk mengemukakan gagasan tentang pembedaan manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah. Setelah itu, orang lalu menetapkan hierarki manusia berdasarkan karakteristik fisik atau biologis.
Ras adalah kategori individu yang secara turun-temurun memiliki ciri fisik dan biologis tertentu.  Manusia di dunia pasti memiliki perbedaan fisik seperti warna kulit, bentuk hidung, bentuk rambut, dan sebagainya antara manusia lainnya dimuka bumi. 
Ciri-ciri yang menjadi identitas dari ras bersifat objektif atau somatic. Secara biologis, konsep ras selalu dikaitkan dengan pemberian karakteristik seseorang atau sekelompok orang ke dalam suatu kelompok tertentu yang secara genetik memiliki kesamaan fisik, seperti warna kulit, mata, rambut, hidung, atau potongan wajah.Perbedaan seperti itu hanya mewakili faktor tampilan luar.
Semua kelompok ras kurang lebih sama dalam karakteristik fisik yang penting. Meskipun terdapat beberapa pengecualian, perbedaan fisik yang ada hanyalah bersifat kosmetik dan tidak fungsional.Perbedaan fisik pada makhuk manusia sangat sedikit, jika dibandingkan dengan perbedaan fisik yang terdapat pada banyak makhluk hidup lainnya, misalnya anjing dan kuda.
Kebanyakan ilmuwan dewasa ini sependapat bahwa semua kelompok ras termasuk dalam satu rumpun yang merupakan hasil dari suatu proses evolusi, dan semua kelompok ras kurang lebih sama kadar kemiripannya dengan hewan lainnya.
            2.3.2.      Klasifikasi Ras di Dunia
Di dunia ini dihuni berbagai ras. Pada abad ke-19, para ahli biologi membuat klasifikasi ras atas tiga kelompok, yaitu:
       a.  Kaukasoid
       b.  Negroid
       c. dan Mongoloid.
           2.3.3.      Ras atau Sub-Ras di Indonesia
Adapun ras atau subras yang mendiami kepulauan Indonesia adalah sebagai berikut:
      a.  Papua melanesoid yang mendiami wilayah Papua, Aru, dan Kai.
      b. Weddoid yang mendiami daerah Sumatra bagian barat laut.
      c.  Malayan Mongoloid yang meliputi Proto Melayu.
      d.  Negroid yang mendiami pegunungan Maoke Papua.
e.         Asiatic Mongoloid yang terdiri atas keturunan Tionghoa dan Jepang yang tinggal di Indonesia.
f.         Kaukasoid terdiri atas keturunan Belanda, Inggris, keturunan Arab, India, Pakistan yang tinggal di Indonesia.
n       2.4.       Kemajemukan Etnik
           2.4.1.      Pengertian Etnik
Sementara itu pengertian dari etnik dari berbagai sumber ialah adalah:
a.         Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan istilah etnik berarti kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya.
b.        Menurut Frederich Barth (1988) istilah etnik menunjuk pada suatu kelompok tertentu yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, ataupun kombinasi dari kategori tersebut terikat pada sistem nilai budayanya.
c.         Menurut Anthony Smith, komunitas etnis adalah suatu konsep yang digunakan untuk menggambarkan sekumpulan manusia yang memiliki nenek moyang yang sama, ingatan sosial yang sama (Wattimena, 2008), dan beberapa elemen kultural. Elemen-elemen kultural itu adalah keterkaitan dengan tempat tertentu, dan memiliki sejarah yang kurang lebih sama.
Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa etnis adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ras, adat, agama, bahasa, keturunan dan memiliki sejarah yang sama sehingga mereka memiliki keterikatan sosial sehingga mampu menciptakan sebuah sistem budaya dan mereka terikat didalamnya.
           2.4.2.      Pola-pola Hubungan antar Etnik
Pola hubungan antar etnik masing-masing ditandai oleh spesifikasi dalam proses kontak sosial yang terjadi, yaitu akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme dam integrasi. Hal ini di ungkapkan secara panjang lebar oleh Michael Banton pada tahun 1967.
Adapun pengertiannya adalah sbb:
    a. Akulturasi akan terjadi apabila dua kelompok etnik mengadakan kontak dan saling mempengaruhi.
    b.  Dominasi terjadi jika suatu kelompok etnik menguasi kelompok lain.
    c. Paternalisme merupakan bentuk antar kelompok etnik yang menampakkan adanya kelebihan salah satu kelompok terhadap kelompok lain, tanpa adanaya unsur dominasi.
    d. Pluralisme merupakan hubungan yang terjadi di antara sejumlah kelompok etnik, yang di dalamnya mengenal adanya pengakuan persamaan hak politik dan hak perdata bagi kelompok-kelompok masyarakat yang berkaitan.
     e. Integrasi adalah pola hubungan yang menekankan persamaan dan bahkan saling mengintergasikan dari satu dengan yang lain.
    
     Daftar Pustaka
   
      Anonim. Tt. Kemajemukan. Di akses dari http://kamus.sabda.orgpada tanggal 19 Oktober 2019 pukul 15:37 Wib.
   Anonim. Tt. Kemajemukan Agama dan Cara Menghormatinya. Di akses dari http:// www.milagrosnews.com pada tanggal 18 Oktober 2019 pukul 11:26 Wib.
   Anonim. 2013. Kemajemukan Agama di Indonesia dan Konflik. Di akses dari http:// stoents11.blogspot.com pada tanggal 19 Oktober 2019 pukul 16:10 Wib.
       Anonim. 2010. Sosiologi. Di akses dari http://ramadhanitaufiksosiologi.blog spot.com pada tanggal 20 Oktober 2019 pukul 08:49 Wib.
       Iskandar. 2011. Etnis dan Suku Bangsa. Di akses dari http://iskandarberkasta-sudra.blogspot.com pada tanggal 20 Oktober 2019 pukul 08:37 Wib.
        Maula, Shinta Soviatul. 2013. Keanekaragaman Agama, Ras dan Etnik. Di akses dari http: //nta-valen sweety.blogspot.com pada tanggal 18 Oktober 2019 pukul 11:19 Wib.
       Sukmaningsih, Nurul. 2011. Diferensiasi Sosial. Di akses dari http://aprianila fanty.blogspot.com pada tanggal 20 Oktober 2019 pukul 07:23 Wib.
        
Tugas Mahasiswa
Tugas Individu
Tulis jawaban pada lembar kertas, foto hasil jawaban, kirim file ke ketua kelas, kirim ke email arrosyadiqbal@gmail.com dalam bentuk winrar/zib.
         1. Jelaskan pengertian kemajemukan agama, ras dan etnik!
       2.   Apa yang di maksud dengan kemajemukan agama?
       3.   Apa yang di maksud dengan kemajemukan ras? 
       4.  Dan apa pula yang di maksud dengan kemajemukan etnik?
5. Unduh 2 arikel jurnal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019 untuk no absen genap ditulis judul dan penulis di bawah hasil jawaban. Klik "Archives" untuk memilih Volume terbitan.
6. Unduh 2 arikel jurnal Volume 1 Nomor 2 Tahun 2019 untuk no absen ganjil ditulis judul dan penulis di bawah hasil jawaban. Klik "Archives" untuk memilih Volume terbitan.
Klik disini: Jurnal Cendekiawan PGSD
7. Presensi tulis pada komentar postingan ini, Hadir/Kelas/No Absen/Nama/NIM
 

79 komentar:

  1. Hadir
    Nama: Zeni Sagita
    NIM : 190141656
    Kelas : 2 D
    No Absen: 17

    BalasHapus
  2. HADIR
    KELAS : 2D
    No Absen : 41
    Nama : Laura Filia M
    NIM : 190141765

    BalasHapus
  3. Hadir
    Nama : Selma Shenda
    Kelas : 2d pgsd
    Nim : 190141662
    No absen : 23

    BalasHapus
  4. Hadir
    Nama : Rida Fitria
    NIM : 190141671
    Kelas : 2D/PGSD
    No. Absen : 31

    BalasHapus
  5. Hadir
    Kelas : 2D PGSD
    NO. absen : 37
    Nama : Afriyani
    NIM : 190141678

    BalasHapus
  6. HADIR
    NAMA: FRISCA MELANI
    NIM: 190141672
    KELAS: 2D PGSD
    NO ABSEN: 32

    BalasHapus
  7. Hadir
    Nama : Maessy Pradella
    Nim : 190141668
    Kelas : 2D
    No Absen : 29

    BalasHapus
  8. Hadir
    Nama:Wira yudha
    Kelas:2d pgsd
    Nim:190141654
    No.absen:15

    BalasHapus
  9. Hadir
    Nama : Tamara
    Nim : 190141641
    Kelas : 2D/PGSD
    No.Absen : 02

    BalasHapus
  10. HADIR
    Nama : Tarwinda Puasari
    Nim : 190141643
    No. Absen : 04
    Kelas : 2D

    BalasHapus
  11. Hadir
    Nama : putri erika kumala dewi
    Nim : 190141679
    Kelas : 2d pgsd
    No absen: 38

    BalasHapus
  12. Hadir
    Nama:Dinda Arini
    Nim:190141674
    Kelas:2D/PGSD
    No. Absen:34

    BalasHapus
  13. Nama : Ardelia putri azharine
    Nim : 19p141665
    Kelas : 2D
    No.absen : 26

    BalasHapus
  14. Hadir
    Nama:Ardini nur Sabrina
    Nim:190141669
    Kelas:2D
    No absen:30

    BalasHapus
  15. Nama : Ardelia putri azharine
    Nim : 190141665
    Kelas: 2D
    No.absen : 26

    BalasHapus
  16. Nama : Tania dwi pratiwi
    Nim :190141642
    No absen : 03
    Kelas : II D

    BalasHapus
  17. HADIR
    NAMA: UMI KULSUM
    NIM: 190141647
    KELAS: 2D/ PGSD
    NO ABSEN: 8

    BalasHapus
  18. Nama : Tri Haryati
    NIM : 190141645
    Kelas : 2D
    No.absen : 06

    BalasHapus
  19. Hadir
    Nama: siti mulyani
    Nim: 190141659
    Kelas: 2D/PGSD
    NO Absen: 20

    BalasHapus
  20. Hadir
    Nama: Viona Natasya
    Nim: 190141649
    Kelas:2D/PGSD
    No. Absen:10

    BalasHapus
  21. Hadir
    Nama :Yuni Sandra
    Nim : 190141655
    Kelas : 2/D pgsd
    No absen : 16

    BalasHapus
  22. Hadir
    Nama:windi septiani
    Nim:190141653
    Kelas:2D/PGSD
    No.absen:14

    BalasHapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  24. Hadir
    Nama : viola
    Nim : 190141648
    Kelas : 2D/PGSD
    No.absen : 09

    BalasHapus
  25. Hadir
    Nama: Nurul Sapita
    Nim:190141666
    Kelas : 2D / PGSD
    No. Abden: 27

    BalasHapus
  26. Hadir
    Nama : Rara Tresya
    Nim : 190141664
    Kelas : 2D / PGSD
    No absen : 25

    BalasHapus
  27. Hadir
    Nama : Siti halima hadawiya
    Nim : 190141673
    Kelas : 2D / PGSD
    No. Absen : 33

    BalasHapus
  28. Hadir
    Nama: wahyu apriansyah
    Nim: 190141651
    Kelas: 2D
    No. Absen: 12

    BalasHapus
  29. Hadir
    Nama : umi kalsum
    Nim : 190141646
    Kelas : 2D pgsd
    No absen : 07

    BalasHapus
  30. Hadir
    Nama:Iqbal
    Nim:190141680
    Kelas:2D PGSD
    No absen:39

    BalasHapus
  31. Hadir
    Nama : Syaid alfany
    Nim .: 190141640
    Kelas: 2d
    No absen : 01

    BalasHapus
  32. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  33. Hadir
    Nama:Desi Dian Safitri
    Nim:1901410658
    No absensi:19

    BalasHapus
  34. HADIR
    Nama : Amanda Sri Febianti
    NIM : 190141663
    NO Absen : 24

    BalasHapus
  35. Hadir
    Nama : Diah Julianti
    Nim. : 190141676
    No absen 36

    BalasHapus
  36. Hadir
    Nama : zihan oktaviana
    Nim " 190141657

    BalasHapus
  37. Hadir
    Nama :wanda fatihatun thoriqoh
    Nim :190141652
    Absen 13

    BalasHapus
  38. Hadir
    Nama : hendi periyatna
    Nim: 190141675
    Absen: 35

    BalasHapus
  39. Hadir
    Nama : Desvitasari
    Nim:190141667
    No.absen 28

    BalasHapus
  40. Hadir
    Nama:Siti Nurhasanah
    Kelas:2E
    NIM:190141689
    No Absen: 07

    BalasHapus
  41. Hadir
    NAMA: Dela Astuti
    NIM:190141714
    NO.ABSEN: 30

    BalasHapus
  42. Hadir
    Nama: Adi
    Nim : 190141683
    No.absen:2

    BalasHapus
  43. Hadir
    Nama : Sri Puspa Dewi
    Nim : 190141708
    Kelas : 2E PGSD
    No.absen : 26

    BalasHapus
  44. Hadir
    Nama :Tasyia Cahya Fahani
    Nim :190141710
    No Absen : 27

    BalasHapus
  45. Hadir
    2E
    No.Absen 1
    Nama: Syahalimah varantasya
    NIM : 190141682

    BalasHapus
  46. Hadir
    Kelas Pgsd 2e
    No absen 17
    Nama Riska aprillia
    Nim 190141699

    BalasHapus
  47. Hadir
    Nama : Faizal Jibran
    Nim : 190141697
    Kelas : 2E PGSD
    No. Absen : 15

    BalasHapus
  48. Hadir
    Nama : Yohani
    Nim : 190141692
    No.absen: 10

    BalasHapus
  49. Hadir
    Nama:Riska Agustin
    Kelas:PGSD 2E
    Nim:190141722
    No absen:38

    BalasHapus
  50. Hadir
    Kelas : 2E pgsd
    No.absen : 06
    Nama : Ayu pradina
    Nim : 190141688

    BalasHapus
  51. Hadir
    Nama :Dea Aulia suci
    Nim :190141703
    No absen : 21

    BalasHapus
  52. Hadir
    Nama: MALA KUSTIASARI
    Nim : 190141698
    Kelas: 2E/PGSD
    No.Absen: 16

    BalasHapus
  53. hadir
    nama: evi safitri
    kelas: 2E PGSD
    nim: 190141693
    no absen: 11

    BalasHapus
  54. Hadir
    Alma Aliffia
    Nim 190141696
    No awbsen 14

    BalasHapus
  55. Hadir
    Nama: lindia devika sari
    Kelas:2e pgsd
    Nim:190141720
    No absen:36

    BalasHapus
  56. Hadir
    Nama: Nurul Makiyah
    NIM: 190141716
    Kelas: 2E/PGSD
    No Absen: 32

    BalasHapus
  57. Hadir
    Nama: Reindu fitriana
    Nim: 190141707
    Kelas: 2E
    No absen: 25

    BalasHapus
  58. Hadir
    Nama: irtanti yuwanda
    Nim: 190141723
    Kelas 2E pgsd
    No absen 39

    BalasHapus
  59. Hadir
    Nama : Amelia
    Kelas : 2E PGSD
    Nim : 190141718
    No. Absen: 34

    BalasHapus
  60. Hadir
    Nama: Muhammad iqbal
    Nim:190141705
    Kelas:2E pgsd
    No absen: 23

    BalasHapus
  61. Hadir
    Nama : ayu pratiwi
    Kelas :2e
    Nim :190141721
    No. Absen : 37

    BalasHapus
  62. Hadir
    Nama: Nazela Fadhia Haya
    Kelas: 2E PGSD
    NIM: 190141691
    Nk.absen : 9

    BalasHapus
  63. Hadir
    Nama: Mahdini Jaya Putri
    Nim: 190141702
    Kelas: 2E
    No absen: 20

    BalasHapus
  64. Nama : nur safti putri
    Kelas : 2EPGSD
    NIM : 190141719
    NO ABSEN 35

    BalasHapus
  65. Hadir
    Nama : Bina Aulia Zafana
    Kelas: 2E
    Nim : 190141686
    No A : 04

    BalasHapus
  66. Hadir
    Nama: Feri Herwanto
    Nim: 190141687
    Kelas: 2E pGSD
    No Absen: 05

    BalasHapus
  67. Hadir
    Nama: Romina
    Kelas:2EPGSD
    Nim: 190141712
    No.absen:29

    BalasHapus
  68. Hadir
    Nama : Rizky Putri Nabila
    kelas : 2E PGSD
    Nim : 190141706
    No : 24

    BalasHapus
  69. Hadir
    Nama: Putri Maya Hardika Nastin
    Nim: 190141701
    Kelas: 2E PGSD
    No Absen: 19

    BalasHapus
  70. Hadir
    Dhea Nisanabila
    2E PGSD
    190141700
    18

    BalasHapus
  71. Hadir
    Nama: Muna Najiati
    Nim : 190141704
    Kelas: 2E PGSD
    No.Absen : 22

    BalasHapus
  72. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  73. Hadir
    Nama: Andini Safutri
    Nim: 190141717
    Kelas: 2E PGSD
    No. Absen: 33

    BalasHapus
  74. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  75. Hadir
    Nama: Namasya duri arga
    Nim: 190141715
    Kelas: 2E PGSD
    No.Absen:31

    BalasHapus
  76. Hadir
    Nama: Wulan Sari
    Nim: 190141694
    Kelas: 2E/PGSD
    No. Absen: 12

    BalasHapus
  77. Hadir
    Nama zhien zha oetami
    Nim 190141711
    No absen 28

    BalasHapus
  78. Hadir
    Nama Habib Fadhilah
    Nim 190141690
    No absen 8

    BalasHapus
  79. Hadir
    Nama rifki muhammad ilham
    Nim 190141695
    No absen 13

    BalasHapus